By: Rakhmat Abril Kholis
Arab
Saudi dikategorikan sebagai negara yang belum mumpuni dalam sektor kekuatan
konvensional atau kemiliteran. Kemampuan militer Arab Saudi terbilang lemah
jika dibandingkan dengan negar-negara sekitar. Mengkaji aspek kebijakan luar
negeri Arab Saudi maka tak kan terlepas dari tujuan fundamen dari negara Arab
Saudi itu sendiri. Menjaga negara dari dominasi asing atau invasi aktor/negara
lain serta mempertahankan stabilitas politik dalam negeri di bawah naungan Raja
Saud.
Level
analisis kebijakan luar negeri Arab Saudi dapat dilihat dari tiga wilayah: pertama,
internasional level dimana didominasi oleh aliansi-aliansi Saudi seperti
Amerika Serikat dan Saudi sebagai penyuplai minyak dunia. Kedua, Level
TimurTengah dimana Saudi sebagai pemain utama dan penyeimbang pola interaksi
diantara negara-negara dengan kekuatan besar. Ketiga, Level Semenanjung
Arab, dimana Saudi sebagai hegemoni yang berhadapan langsung dengan kekuatan
Yaman (vis-a-vis) dan beberapa negara kecil monarki sekitar.
Kebijakan luar negeri Arab Saudi sangat
bergantung erat dengan situasi dalam negeri dan kebertahanan prinsip ideologi
kerajaan Saudi di tengah-tengah masyarakat Arab Saudi. Keamanan rezim domestik
menjadi fokus utama pemerintahan Saudi. Ketika terdapat kekuatan dari luar yang
secara langsung menentang legitimasi pemerintahan Saudi, baik secara regulasi
hukum maupun ancam,ancamana militer, maka pada saat itu pula Saudi mejadikan
aliansinya yakni Amerika Serikat sebagai aktor penyupport utama stabilitas Arab
Saudi. Memang pada faktanya hubungan antara Saudi dengan Amerika terbilang
sangat erat. Interaksi Riyadh dan Washington semakin erat dengan semakin
dinamisnya situasi politik, ideologi, dan bahkan ekonomi di kawasan sekitar
Arab Saudi.
Faktor-faktor
yang menjadi penunjang interaksi luar negeri Arab Saudi dengan Amerika Serikat
antara lain disebabkan oleh dua penyebab utama. Keamanan domestik dan regional
serta instrumen minyak yang menjadi perhatian utama politik luar negeri Ameria
Serikat. Tak bisa diluputkan bahwasanya Arab Saudi merupakan salah satu negara
pemasok minyak mentah terbesar di dunia. Secara teroritis national interest
maka tak dapat dinafikan hubungan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat ini
akan semakin berkembang seiring dengan permintaan Arab Saudi kepada AS untuk
terus menjadi pengaman situasi dalam maupun luar negeri Arab Saudi. AS sebagai
negara super power pun tak ketinggalan menempatkan kepentingan
nasionalnya dii negara kawasan Timur Tengah dengan semakin ekspansif
menempatkan kekuatan militernya.
Pada
akhirnya, kebijakan luar negeri Arab Saudi semestinya dapat dipandang secara
objektif dengan memerhatikan bentuk-bentuk kekuatan yang membentengi Saudi.
Sistem pemerintahan monarki berbentuk kerajaan Islam semakin memperkuat
pengaruh AS di dalam negeri Arab Saudi. Keamanan domestik yang dikhawatirkan dengan
adanya pengaruh ideologi asing yang mampu merusak tatanan pemerintahan kerajaan
menjadi perhatian utama kebijakan Arab Saudi. Arab Saudi, negara mayoritas
Muslim dengan seribu problematika dan isu yang terkait daripadanya. Beraliansi
kuat dengan Amerika Serikat dan menjadi sentimen utama negara-negara sekitar
semakin membuat keunikan sendiri dalam aspek studi politik luar negeri Arab
Saudi.
Buat lebih berguna, kongsi: