The Foreign Policy of Saudi Arabia (F. Gregory Cause III)



By: Rakhmat Abril Kholis
 
       Arab Saudi dikategorikan sebagai negara yang belum mumpuni dalam sektor kekuatan konvensional atau kemiliteran. Kemampuan militer Arab Saudi terbilang lemah jika dibandingkan dengan negar-negara sekitar. Mengkaji aspek kebijakan luar negeri Arab Saudi maka tak kan terlepas dari tujuan fundamen dari negara Arab Saudi itu sendiri. Menjaga negara dari dominasi asing atau invasi aktor/negara lain serta mempertahankan stabilitas politik dalam negeri di bawah naungan Raja Saud.

       Level analisis kebijakan luar negeri Arab Saudi dapat dilihat dari tiga wilayah: pertama, internasional level dimana didominasi oleh aliansi-aliansi Saudi seperti Amerika Serikat dan Saudi sebagai penyuplai minyak dunia. Kedua, Level TimurTengah dimana Saudi sebagai pemain utama dan penyeimbang pola interaksi diantara negara-negara dengan kekuatan besar. Ketiga, Level Semenanjung Arab, dimana Saudi sebagai hegemoni yang berhadapan langsung dengan kekuatan Yaman (vis-a-vis) dan beberapa negara kecil monarki sekitar.

        Kebijakan luar negeri Arab Saudi sangat bergantung erat dengan situasi dalam negeri dan kebertahanan prinsip ideologi kerajaan Saudi di tengah-tengah masyarakat Arab Saudi. Keamanan rezim domestik menjadi fokus utama pemerintahan Saudi. Ketika terdapat kekuatan dari luar yang secara langsung menentang legitimasi pemerintahan Saudi, baik secara regulasi hukum maupun ancam,ancamana militer, maka pada saat itu pula Saudi mejadikan aliansinya yakni Amerika Serikat sebagai aktor penyupport utama stabilitas Arab Saudi. Memang pada faktanya hubungan antara Saudi dengan Amerika terbilang sangat erat. Interaksi Riyadh dan Washington semakin erat dengan semakin dinamisnya situasi politik, ideologi, dan bahkan ekonomi di kawasan sekitar Arab Saudi.


        Faktor-faktor yang menjadi penunjang interaksi luar negeri Arab Saudi dengan Amerika Serikat antara lain disebabkan oleh dua penyebab utama. Keamanan domestik dan regional serta instrumen minyak yang menjadi perhatian utama politik luar negeri Ameria Serikat. Tak bisa diluputkan bahwasanya Arab Saudi merupakan salah satu negara pemasok minyak mentah terbesar di dunia. Secara teroritis national interest maka tak dapat dinafikan hubungan antara Arab Saudi dan Amerika Serikat ini akan semakin berkembang seiring dengan permintaan Arab Saudi kepada AS untuk terus menjadi pengaman situasi dalam maupun luar negeri Arab Saudi. AS sebagai negara super power pun tak ketinggalan menempatkan kepentingan nasionalnya dii negara kawasan Timur Tengah dengan semakin ekspansif menempatkan kekuatan militernya.

       Pada akhirnya, kebijakan luar negeri Arab Saudi semestinya dapat dipandang secara objektif dengan memerhatikan bentuk-bentuk kekuatan yang membentengi Saudi. Sistem pemerintahan monarki berbentuk kerajaan Islam semakin memperkuat pengaruh AS di dalam negeri Arab Saudi. Keamanan domestik yang dikhawatirkan dengan adanya pengaruh ideologi asing yang mampu merusak tatanan pemerintahan kerajaan menjadi perhatian utama kebijakan Arab Saudi. Arab Saudi, negara mayoritas Muslim dengan seribu problematika dan isu yang terkait daripadanya. Beraliansi kuat dengan Amerika Serikat dan menjadi sentimen utama negara-negara sekitar semakin membuat keunikan sendiri dalam aspek studi politik luar negeri Arab Saudi.
Buat lebih berguna, kongsi:
close
CLOSE [X]